PP KAMMI Gelar Diskusi Publik: Lanskap Demokrasi dan Ekonomi 6 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran

oleh
oleh

“Dalam sebuah pertarungan, yang menang bukanlah siapa yang paling banyak membunuh, tetapi siapa yang masih bisa bernapas esok hari. Karena itu, diskusi ini adalah bahan bakar untuk menjaga napas dan semangat perjuangan kita. Gerakan hari ini kerap meletup lalu hilang, dan itu yang harus kita perbaiki,” tegasnya.

Sementara itu, Agustinus Edy Kristianto sebagai pemerhati demokrasi & ekonomi, mengkritik arah pemerintahan Prabowo-Gibran yang menurutnya tidak mencerminkan proses transisi, melainkan keberlanjutan dari rezim sebelumnya.

“Sejak awal, pemerintahan Prabowo-Gibran mengusung ideologi atau mindset keberlanjutan. Karena itu, istilah transisi menjadi tidak relevan. Pertanyaannya: apakah ideologi keberlanjutan ini mampu menghadirkan kemakmuran bagi masyarakat?” ujarnya.

Ia juga menyoroti corak politik pemerintahan saat ini yang ditandai dengan kerukunan elite dan konsolidasi kekuatan politik. Menurutnya, praktik kekuasaan yang dijalankan cenderung mengooptasi seluruh kekuatan politik, atau dalam istilah kasarnya, “bagi-bagi lapak.” Langkah tersebut, menurutnya, dilakukan demi menciptakan stabilitas dan menyenangkan semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.