IMAG 2025 Dibatalkan Mendadak, Respon KONI Pusat Hingga PBMI Terkait EEG dan EKG

oleh
oleh

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen (purn) TNI Marciano Norman mengatakan, pihaknya tidak merasa membatalkan event tournament IMAG 2025.

“Itu mungkin pengurus Provinsinya (yang membatalkan) atau dari PB nya bukan dari KONI” kata Marciano saat di temui di Jakarta, Rabu, (30/4/25).

Sementara itu, beredar info, KONI Pusat membatalkan event kejuaraan tersebut pada tanggal 12 Februari 2025 yang dimana Kejuaraan tersebut diselenggarakan tanggal 17 Februari 2025.

Sementara itu, dari sumber yang didapatkan Sketsindonews.com, Ketua Harian PBMI Provinsi Kalimantan Barat, Yohanes Iwan menyesalkan batalnya Kejuaraan tersebut.

“Kami sudah melakukan EEG, EKG dengan biaya tidak sedikit” kata Yohanes.

Hal Senada juga disampaikan Sekretaris Umum Pengprov Jambi, Remi Novita yang mengalami hal yang serupa terkait dibatalkannya event kejuaraan IMAG 2025.

“Kami juga mengalami hal yang sama. Atlet sudah melakukan EEG dan EKG” katanya

Terpisah, Wakil Ketua Bidang Binpres PBMI, Opniel Untung mengatakan EEG dan EKG wajib dilakukan untuk melindungi para atlet.

“EEG itu kan rekam kinerja otak (dari atlet), kita tidak tau apa yang sebelumnya pernah terjadi pada atlet baik di kejuaraan sebelumnya atau aktivitas di luar latihan. Kemudian EKG itu cek jantung, jadi berhubung kita ini olahraga bela diri yang sudah pasti ada benturan, jadi kita mau meminimalisir resiko terhadap atlet” kata Opniel saat dihubungi Sketsindonews.com, Jumat, (2/5/25).

Opniel merinci, EEG dan EKG mempunyai masa waktu selama enam bulan, dan anggaran biaya EEG dan EKG berkisar satu setengah juta rupiah.

“Kita gak boleh menyepelekan juga ya. Jangan karena biaya yang cukup mahal, tapi kita meremehkan EEG dan EKG. Kita tidak tau apa yang pernah terjadi pada atlet di luar latihan.” katanya.

Misal, Opniel bilang, atlet tersebut melakukan EEG dan EKG, kemudian bertanding lagi tiga bulan kemudian, itu masih bisa dipakai, tapi sama-sama berdoa aja. Sama-sama bijak dalam membuat keputusan demi keselamatan atlet kita sendiri.

Apa itu EEG dan EKG?

EEG (elektroensefalogram) adalah alat yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik di otak. Dalam konteks atlet, EEG bisa dimanfaatkan untuk memahami bagaimana otak bekerja saat berolahraga, mengidentifikasi potensi cedera otak seperti gegar otak, dan bahkan untuk meningkatkan performa melalui neurofeedback.

EKG (elektrokardiogram) pada atlet penting untuk memantau kesehatan jantung dan mengidentifikasi potensi masalah jantung yang dapat tersembunyi di balik adaptasi fisiologis akibat latihan berat. EKG membantu membedakan perubahan jantung yang normal akibat latihan (jantung atlet) dengan kelainan jantung patologis yang memerlukan penanganan medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.