Pihak sekolah berharap adanya percepatan perbaikan atau pengadaan fasilitas baru agar kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan dengan optimal, aman, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.
Kerusakan fasilitas meubelair di sejumlah sekolah di Kabupaten Bogor kini memunculkan kecurigaan baru. Selain berdampak pada kenyamanan dan keselamatan proses belajar-mengajar, kerusakan ini diduga berkaitan dengan permainan anggaran oleh pihak penyedia meubelair.
Dari hasil penelusuran sementara di beberapa sekolah dasar dan menengah, ditemukan fakta bahwa banyak meubelair yang rusak parah meskipun baru diadakan dalam kurun waktu satu hingga dua tahun terakhir. Kondisinya jauh dari standar mutu: kayu mudah lapuk, sambungan rapuh, dan kualitas bahan tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak.
Beberapa sumber internal menyebutkan bahwa proses tender dan pengadaan meubelair disinyalir tidak transparan. Diduga kuat terdapat praktik mark-up anggaran dan pemilihan penyedia yang tidak berdasarkan kualitas, melainkan kedekatan dengan oknum tertentu di dinas terkait.
Kepala sekolah di salah satu SD negeri di wilayah Jonggol yang enggan disebutkan namanya menyatakan, “Kami sudah mengajukan laporan soal kondisi meubelair ini sejak lama, tapi responsnya lambat. Ada indikasi barang-barang ini memang asal-asalan sejak awal datang.”