Peletakan Batu Pertama Balai Latihan Kerja & Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia, Batam

oleh
oleh

Selama ini, Gereja Katolik telah aktif dalam advokasi TPPO dan memberikan perlindungan melalui keberadaan shelter. Mgr. Sudarso menambahkan, pembangunan ini mencerminkan kehadiran Gereja yang berjalan bersama para pekerja migran.

Sementara itu, Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, Pr, menjelaskan bahwa BLK dan pusat informasi ini akan menyediakan layanan pelatihan keterampilan serta edukasi bagi pekerja migran. Menurutnya, masih banyak pekerja migran asal Indonesia yang kurang memiliki keterampilan dan informasi yang cukup untuk bekerja di luar negeri.

“Tempat ini akan menjadi pusat edukasi, sosialisasi, dan penguatan jaringan kerja sama,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan mitra kemanusiaan dan lembaga pemerintah demi menciptakan ruang yang aman, nyaman, dan bermartabat bagi para migran.

Ketua KKP-PMP Keuskupan Pangkalpinang, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus (Romo Paschal), menegaskan bahwa BLK dan pusat informasi ini terbuka untuk semua pekerja migran. Shelter St. Theresia juga bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk aparat hukum, kementerian terkait, dan pemerintah daerah.
Romo Paschal menyoroti rendahnya kompetensi dan kurangnya informasi yang diterima calon pekerja migran, yang seringkali membuat mereka menjadi korban TPPO.

No More Posts Available.

No more pages to load.