Dampak Global Konflik Iran-Israel, Capt. Hakeng Ingatkan Risiko Runtuhnya Sistem Logistik

oleh
oleh
DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar selaku Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik. (Foto Istimewa)

“Biaya ini ditransfer kepada operator pelayaran global dan berdampak pada negara-negara di luar zona konflik, termasuk Indonesia. Bagi industri pelayaran nasional yang masih menghadapi keterbatasan pembiayaan dan belum sepenuhnya modern, kondisi ini menambah beban besar terhadap kelangsungan bisnis,” ujarnya.

Hakeng mengingatkan bahwa perang Iran-Israel ini juga bisa mempercepat proses fragmentasi sistem perdagangan global. “Kebijakan sanksi sekunder Amerika Serikat terhadap negara-negara yang menjalin hubungan dagang dengan Iran,menyebabkan terciptanya blok-blok ekonomi yang saling eksklusif,” tambah Capt. Marcellus Hakeng seraya mengimbuhkan bahwa meskipun Indonesia tidak secara langsung menjalin kerja sama strategis dengan Iran, struktur perdagangan global yang terdikotomi ini tetap memengaruhi fleksibilitas jalur perdagangan Indonesia.

Dalam situasi yang kompleks dan dinamis ini, Capt. Marcellus Hakeng menyerukan respons strategis dari pemerintah. Menurutnya, percepatan pengembangan pelabuhan berstandar internasional harus menjadi prioritas, dengan memastikan proyek-proyek seperti Patimban, Bitung, dan Kuala Tanjung berjalan efektif dan efisien.

“Dari itu perlu ada kebijakan fiskal yang lebih tajam untuk melindungi sektor perikanan dan pelayaran rakyat dari tekanan harga energi global. Pemerintah juga perlu memperkuat armada pelayaran nasional, mendorong industri galangan kapal, serta menyiapkan sistem logistik yang terintegrasi dari laut hingga daratan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Captain Hakeng memberitahukan pula bahwa krisis ini adalah pengingat bahwa ekonomi maritim bukan hanya sektor teknis, melainkan urat nadi dari kedaulatan ekonomi bangsa.

“Laut bukan hanya jalur transportasi, tetapi cermin dari kekuatan nasional di bidang energi, pangan, perdagangan, dan ketahanan logistik. Jika tidak dikelola secara serius, tekanan eksternal sekecil apa pun akan mengguncang fondasi perekonomian nasional. Sebaliknya, jika diperkuat, sektor maritim bisa menjadi tameng strategis dalam menghadapi krisis global seperti yang kini sedang terjadi,” imbuh Capt. Hakeng .

No More Posts Available.

No more pages to load.