Haidar Alwi: Polisi Bantu Petani Jaga Ketahanan Pangan, Bukan Sekadar Penegak Hukum

oleh
oleh
Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi (dok. Pribadi)

Menurutnya, masyarakat luas perlu tahu bahwa Polri tidak lagi hanya hadir di jalan raya, kantor, atau ruang sidang, tetapi juga di galengan sawah, di antara lumpur dan jeritan panen rakyat.

Mencegah Tragedi, Menyelamatkan Nyawa Petani.

Di balik kegiatan gropyokan itu, tersimpan tragedi yang sering luput dari perhatian nasional: banyak petani yang tewas karena tersengat jebakan listrik buatan sendiri untuk menangkap tikus. Di Grobogan, nyaris setiap tahun tercatat korban jiwa akibat kawat listrik yang dipasang mengelilingi sawah.

Inilah yang coba dicegah oleh Polri. Dalam kegiatan gropyokan, aparat tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan jebakan listrik yang mematikan. Mereka membawa pesan keselamatan dan pendekatan hukum yang humanis.

“Ketika polisi bilang: ‘jangan pakai jebakan listrik, kami bantu cara yang lebih aman’, itu bukan sekadar sosialisasi. Itu penyelamatan nyawa. Dan itu adalah wajah Bhayangkara sejati,” tegas Haidar Alwi.

Ia menilai, langkah edukatif semacam ini jauh lebih membekas ketimbang tindakan represif. Petani merasa ditemani, bukan ditakuti. Dan di situlah, kata Haidar, terletak kekuatan moral dari polisi yang sadar perannya sebagai pelindung masyarakat dalam arti yang utuh.

No More Posts Available.

No more pages to load.