Riset Clean Air Asia dan KLHK Ungkap Sumber Polusi Udara di Jabodetabek

oleh
oleh

Rasio Ridho Sani, mewakili Menteri Lingkungan Hidup sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, juga hadir memberikan sambutannya dengan menyampaikan bahwa peluang Jakarta menjadi model transformasi tersebut dapat hadir jika inovasi kebijakan untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta terus dilakukan.

“ Seperti pada tahun 2002, ada kebijakan untuk mengurangi polusi udara yang kita sebut car free day dan telah diduplikasi di berbagai kota lainnya.”, ujar Rasio. “Dan kami berharap workshop ini dapat produktif untuk kolaborasi dan menghasilkan manfaat bagi perumusan kebijakan di masa depan”, tambahnya.

Salah satu sesi penting dalam seminar tersebut adalah presentasi mengenai riset yang tengah berjalan oleh Clean Air Asia bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Ririn Radiawati Kusuma, Direktur Indonesia di Clean Air Asia menyampaikan bahwa riset tersebut berkaitan dengan pemetaan sumber dan sebaran emisi di wilayah Jabodetabek serta wilayah penyangga. Lebih lanjut, Ririn menjelaskan bahwa nantinya hasil studi dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk menentukan langkah dalam pengendalian emisi udara di Jabodetabek.

Dalam sesi selanjutnya, terdapat dua diskusi panel yang dipandu oleh dua tokoh nasional: Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN 2022-2024, serta Noni Sri Ayati Purnomo, Presiden Komisaris Blue Bird Group. Keduanya merupakan anggota Board of Trustees Clean Air Asia.

Diskusi pertama menyoroti pentingnya membangun kesadaran publik atas krisis udara yang penuh dengan polusi. Momen paling menarik adalah saat Bambang menanyakan tentang bagaimana peran setiap pemangku kepentingan dalam implementasi roadmap dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kualitas dan kebersihan udara.

No More Posts Available.

No more pages to load.