Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto membuka Rapat Evaluasi Program dan Anggaran Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendes PDT Tahun 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025). Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa evaluasi merupakan langkah strategis untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program kementerian.
“Jika hasil evaluasi sudah baik, maka harus dipertahankan. Jika belum, wajib diperbaiki,” ujar Yandri.
Ia menekankan bahwa forum evaluasi bukan tempat mencari kesalahan, melainkan momen untuk merumuskan strategi yang lebih tepat dan solusi yang konkret agar kesalahan tidak terulang.
Yandri juga menyoroti peran penting Setjen sebagai pusat koordinasi dan penggerak utama kementerian. “Jika Setjen macet, maka kementerian juga akan ikut terhambat,” tegasnya.
Mendes Yandri meminta seluruh pejabat Eselon II dan staf Setjen untuk mengikuti komando Sekretaris Jenderal Taufik Madjid, mengingat vitalnya fungsi Setjen dalam memastikan seluruh program berjalan optimal. “Wajah Kemendes PDT ada pada Setjen,” katanya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya kesiapan menghadapi program tahun 2026. Ia bersama Wakil Mendes PDT Ariza Patria secara rutin melakukan penilaian kinerja staf, termasuk yang berada di Setjen. “Yang bekerja dengan baik tentu akan mendapatkan promosi. Begitu pula sebaliknya,” ujar Yandri.
Rapat Evaluasi ini disebut menjadi dasar untuk menyusun langkah konkret program 2026 yang selaras dengan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu “Membangun dari Desa dan Dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan”.
Yandri juga meminta percepatan beberapa program prioritas seperti Koperasi Desa Merah Putih, penguatan BUMDes, serta program ketahanan pangan. Ia menegaskan terbuka menerima masukan dari Setjen demi penguatan kinerja Kemendes PDT.
Rapat ini turut dihadiri Sekjen Kemendes PDT Taufik Madjid, Staf Ahli Sugito serta Bito Wikantosa, Staf Khusus Andi Rahmah dan Fahad Attamimi, para Kepala Biro Cece Yusuf, Andi Nita Arie, Abu Rosyid Istomi, Hasrul Edyar, serta jajaran pejabat Setjen lainnya.
