Gubernur DKI Resmikan QRIS Tap dan Ruang Baca di LRT Jakarta untuk Tingkatkan Layanan Publik

oleh -66 Dilihat
oleh

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan penggunaan QRIS Tap dan Ruang Baca LRT Jakarta di Stasiun Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, pada Kamis (4/12). Usai peresmian, ia meninjau langsung kesiapan fasilitas baru tersebut dan melanjutkan perjalanan menggunakan LRT dari Stasiun Pegangsaan Dua menuju Stasiun Boulevard Summarecon Mall.

“Saya mengapresiasi LRT Jakarta, Bank Indonesia, Bank Nobu, dan seluruh mitra yang berkolaborasi menghadirkan inovasi pembayaran dan fasilitas publik,” ujar Pramono.

Menurutnya, penerapan QRIS Tap menjadi langkah penting dalam transformasi mobilitas Jakarta menuju sistem yang lebih modern, cepat, dan aman. Melalui aplikasi Nobu Go, penumpang LRT Jakarta dapat menikmati tarif perjalanan hanya Rp1 menggunakan metode pembayaran baru ini.

Ia menegaskan bahwa inovasi tersebut mendukung agenda transformasi digital nasional, sejalan dengan program Bank Indonesia dan Pemerintah dalam memperluas ekosistem transaksi non-tunai.

“Teknologi QRIS Tap perlu diperluas, tidak hanya di LRT, MRT, dan Transjakarta, tetapi juga ke berbagai layanan transportasi publik lainnya dan fasilitas umum seperti sektor kesehatan,” ungkapnya.

Selain inovasi pembayaran, Pramono juga menyoroti kehadiran Ruang Baca LRT Jakarta sebagai fasilitas pendukung yang memperluas akses literasi masyarakat. Ia berharap ruang baca dapat dibangun tidak hanya di transportasi publik, tetapi juga di taman-taman kota.

“Ini langkah penting untuk meningkatkan minat baca dan mendorong warga memilih transportasi publik yang lebih ramah lingkungan,” jelasnya.

Peresmian QRIS Tap dan Ruang Baca ini bertepatan dengan HUT ke-6 Operasi Komersial LRT Jakarta. Selama enam tahun, PT LRT Jakarta—anak perusahaan BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro)—terus menghadirkan layanan yang adaptif, inovatif, dan berfokus pada kebutuhan masyarakat.

“Pemprov DKI berkomitmen meningkatkan kualitas transportasi publik melalui pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan konsep fifteen-minute city,” kata Pramono.

No More Posts Available.

No more pages to load.