Ayah pesepakbola Timnas Indonesia, Pratama Arhan, yakni Sutrisno, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (7/12/2025). Kabar duka ini pertama kali tersiar melalui unggahan rekan setimnya di Timnas, Asnawi Mangkualam Bahar, yang langsung menyedot perhatian publik. Banyak warganet mengenang kedekatan Arhan dengan ayahnya yang kerap ia tunjukkan melalui media sosial. Hingga kini, pihak keluarga Arhan belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Momen Terakhir Ayah Arhan di Rumah Sakit
Dilansir dari WartakotaLive.com, sepupu Arhan, Imam Juna (@imamjunaaa), membagikan kondisi terakhir Sutrisno sebelum meninggal dunia. Dalam unggahan Instagram Story-nya, Imam memperlihatkan suasana rumah sakit tempat Sutrisno dirawat.
“Tiada kata lagi,” tulis Imam, disertai stiker bunga mawar merah layu sebagai simbol duka mendalam.
Ia juga menyampaikan pesan penguatan untuk istri almarhum.
“Jalan terbaik adalah mengikhlaskan semuanya dan pasrah sama Allah SWT. Mak Tii yang kuat,” tulisnya.
Tak lama kemudian, Imam juga mengunggah suasana rumah duka sambil memanjatkan doa.
“Pak Tris sudah nggak ngerasain sakit lagi. Husnul khatimah, Pak,” ujarnya.
Ucapan Belasungkawa dari Asnawi Mangkualam
Kabar duka ini pertama diketahui publik dari unggahan Asnawi Mangkualam melalui akun Instagram @asnawi_bhr. Ia membagikan foto lawas ketika Arhan memeluk kedua orang tuanya.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” tulis Asnawi.
Ia kemudian menyampaikan dukungan untuk sahabatnya itu.
“Turut berduka cita ya, Ho (Arhan). Yang kuat.”
Asnawi menutup pesannya dengan doa bagi almarhum.
“Semoga amal ibadah Bapak diterima Allah SWT.”
Warganet Kenang Kedekatan Arhan dan Ayahanda
Warganet juga menyoroti unggahan Arhan sekitar tiga pekan lalu saat ia pulang kampung ke Blora, Jawa Tengah. Dalam foto bertanggal 13 November 2025 tersebut, Arhan tampak memeluk ayah, ibu, dan neneknya. Sutrisno terlihat ceria sambil mengacungkan jempol dalam pelukan sang putra.
Arhan hanya memberi simbol hati putih pada unggahan itu, sebagai wujud kasih sayang dan kedekatannya dengan keluarga. Foto tersebut kini dikenang banyak orang sebagai salah satu momen terakhir kebersamaan Arhan dengan ayah tercinta.
