Kisah Kelam Pionir Transmigrasi Diperingati di Makam Sukra

oleh -55 Dilihat
oleh

Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) kembali digelar di Makam Pionir Transmigrasi, Desa Sukra, Indramayu, pada Rabu (10/12/2025). Upacara ini mengenang tragedi kecelakaan bus pada 11 Maret 1974 yang merenggut 67 calon transmigran dari Boyolali, Jawa Tengah.

Salah satu penyintas, Suyamto, mengingat jelas perjalanan masa kecilnya ketika mengikuti program transmigrasi bersama keluarganya. Bus yang membawa 70 calon transmigran menuju Lampung dan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, bertabrakan dengan bus lain di jembatan Sukra dan terbakar hebat. Hanya tiga anak yang selamat, termasuk Suyamto dan Jaelani. Para korban dimakamkan di lokasi yang kini dikenal sebagai Makam Pionir Transmigrasi.

Dalam upacara HBT ke-75, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi memimpin tabur bunga dan doa bersama. Ia menyebut para pionir transmigrasi sebagai sosok yang pergi dengan niat mulia untuk memperbaiki kehidupan. “Mereka adalah patriot bangsa. Dengan keberanian, ketekunan, dan pengorbanan, mereka membangun kawasan baru, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan menjaga keutuhan NKRI,” ujarnya.

Viva Yoga juga menegaskan bahwa generasi penerus transmigran kini tumbuh menjadi masyarakat mapan dan berkontribusi di berbagai bidang, mulai dari kepala daerah, anggota DPRD, akademisi, hingga pejabat pusat.

Dalam kesempatan itu, Kementerian Transmigrasi memberikan santunan kepada dua penyintas tragedi, Suyamto dan Jaelani, serta kepada penjaga makam Suyanto.

Kementrans Salurkan Bantuan Bencana

Menanggapi bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, Kementerian Transmigrasi telah mengirim bantuan dan memantau wilayah transmigrasi yang terdampak, terutama di Kabupaten Bireuen dan Bener Meriah. Viva Yoga memastikan koordinasi lintas kementerian terus dilakukan agar pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran.

No More Posts Available.

No more pages to load.