Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus menggerakkan peran aktif perguruan tinggi dalam mendukung pemulihan pascabencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra.
Melalui koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), sivitas akademika dilibatkan secara langsung dalam penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, hingga pemulihan sosial masyarakat terdampak. Perguruan tinggi hadir sebagai simpul koordinasi lapangan yang memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan.
Di Sumatra Barat, tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan kunjungan lapangan ke desa-desa terdampak di Kecamatan Tanjung Raya dan wilayah sekitar Kabupaten Agam. Bantuan yang disalurkan meliputi logistik dasar, peralatan rumah tangga, perlengkapan pertanian, serta kebutuhan sandang guna mendukung pemulihan aktivitas warga.
Sementara itu, Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (FK Unimal) menghadirkan layanan mobile clinic di Kecamatan Muara Batu. Layanan ini menyasar anak-anak dan ibu hamil melalui pemeriksaan dokter spesialis anak dan gizi klinik, termasuk penanganan anak dengan disabilitas dan kondisi genetik albinisme. Selain pemeriksaan medis, masyarakat juga mendapat edukasi mengenai pola asuh, pencegahan infeksi, dan pemenuhan gizi seimbang.
Pada 24–26 Desember 2025, sebanyak 25 relawan dari Universitas Teuku Umar (UTU), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) membuka akses jalan menuju lokasi pengungsian di Pesantren, Bale Reje Kampung Pantan Kemuning, dan Kampung Tunyang. Di lokasi tersebut, didirikan posko kesehatan darurat serta disalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.
Di Sumatra Utara, Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UII memberikan layanan kesehatan kepada warga pengungsian dan masyarakat sekitar di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Layanan mencakup pemeriksaan medis dasar, penanganan penyakit umum dan kronis, edukasi kesehatan, serta dukungan awal pemulihan psikososial.
Upaya pemulihan juga diperkuat melalui pembangunan infrastruktur. Di Aceh, Jembatan Bailey Krueng Tingkeum di Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, mulai difungsikan pada 27 Desember 2025. Pembangunan kolaboratif antara pemerintah pusat, TNI, BUMN, dan pemerintah daerah ini menjadi langkah penting untuk memulihkan konektivitas dan memperlancar distribusi bantuan.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penanganan bencana secara menyeluruh, mulai dari fase tanggap darurat hingga pemulihan. Keterlibatan perguruan tinggi diharapkan memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatra.






