Anda Perlu Tahu, Sistem Kalender Kita bukan Sistem Masehi

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews -Banyak yang menyebutkan bahwa sistem kalender yang kita gunakan saat ini adalah Sistem/Tahun Masehi.

Masehi yang dimaksud adalah untuk menandakan waktu kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa AS), sehingga masa sebelum itu disebut SM (Sebelum Masehi) atau BC (Before Christ), dan masa setelah itu disebut AD (Anno Domini).

Penyebutan ini seolah-olah sistem penanggalan yang kita gunakan adalah siatem penanggalannya Kristen.

Tapi mari kita lihat fakta yang sebenarnya,…!!

Anni Domino, Anno Domini (Latin : “In the year of (our) Lord”) disingkat AD atau A.D., disebutkan untuk merujuk kepada tahun setelah kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa AS), sehingga masa sebelum itu disebut dengan B.C. (Before Christ) yang dalam Bahasa Indonesia disebut SM (Sebelum Masehi).

Dalam sistem AD dikenal sebutan Century dan Millenium sebagai contoh : tahun 2018 disebut Abad 21 dan Millenium ke-3.

Tidak ada tahun Nol dalam sistem AD artinya Tahun 1 AD mengikuti tahun 1 SM (Sebelum Masehi).

Sistem penanggalan ini ingin menandakan tahun kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa, AS), namun perhitungan sistem lunar modern menunjukan bahwa “Yesus Kristus” telah lahir beberapa tahun lebih awal yaitu 6 SM.

Hal ini terjadi karena sistem AD baru dicetuskan 500-an tahun kemudian oleh Dionysius Exiguus yaitu pada Tahun 525.

Sistem AD digunakan untuk mengidentifikasikan “Easter Table” atau tabel untuk memperingati Hari Raya Paskah, yang merupakan hari raya penting bagi umat Kristiani, karena memang dituliskan di Kitab Suci. (waktu itu belum dikenal Hari Raya Natal).

Hari Raya Paskah harus selalu jatuh pada Hari Minggu, pada masa itu kalender yang digunakan adalah Alexandrian Calender, setelah sebelumnya menggunakan Kalender Yahudi.

Ternyata terdapat perbedaan jatuhnya Hari Raya Paskah dengan menggunakan sistem penanggalan Alexandrian, sebab Paskah harus jatuh pada hari minggu pada masa Full Moon, sehingga Hari Raya Paskah bisa berbeda-beda..

Dionysius memindahkan Easter Table tersebut ke dalam sistem penanggalan Romawi yang disebut dengan Julian Calendar.

Kemudian Dionysius menyebut era tahun penanggalan sekarang sebagai Anno Domini, dan era sebelumnya dengan BC / SM (Sebelum Masehi).

Penyebutan itu untuk menggantikan penyebutan tahun yang lazim pada waktu itu untuk menandakan tahun berkuasanya Kaisar.

Kaisar yang dijadikan patokan untuk berkuasa waktu itu adalah Kaisar Diocletian, sehingga penyebutan tahun waktu itu terdapat penambahan A.D (Anno Diocletian – Tahun setelah Kaisar Diocletian berkuasa), dan Dionysius mendapati bahwa 248 AD (Anno Diocletian) adalah tahun 532, sehingga dia menyebutkan tahun 532 AD (Anno Domini).

Dionysius menyatakan bahwa dia lebih memilih pemilihan nama tahun berdasarkan inkarnasi dari Yesus / Nabi Isa, AS, (dibandingkan tahun berkuasanya Kaisar).

No More Posts Available.

No more pages to load.