Dampaknya, selain kehilangan motor penggerak partai, pengurus dan kader PDIP DKI Jakarta pada gilirannya tidak akan memilih pasangan Ahok-Djarot.
“Karena saat ini Boy telah menjadi orang bebas atau tidak lagi terikat dengan partai politik manapun, maka tentu sah-sah saja jika dia kemudian ingin membawa gerbongnya untuk memberikan dukungan kepada pasangan lain yang menjadi kompetitor Ahok-Djarot,” ujar dia.
Ia mengatakan apabila Boy Sadikin ditunjuk sebagai tim pemenangan kompetitor Ahok-Djarot, maka hal itu menguji pengaruh dan ketokohan Boy Sadikin di Pilkada DKI Jakarta. (Eva Andryani)