Dalam Diri Purnawirawan Melekat Nilai Saptamarga, Sumpah Prajurit Dan Nilai Juang

oleh
oleh
Yogyakarta, sketsindonews.com – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) PPAU Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto membuka secara resmi kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara di Gedung Sabang Merauke AAU, Rabu (26/4).
Rakornas PPAU bertujuan memberikan pemahaman yang sama mengenai visi dan misi PPAU, Kedua, meningkatkan koordinasi,  Ketiga, mendapatkan masukan tentang dinamikaorganisasi PPAU.
Dalam kegiatan tersebut Ketua Umum BPP PPAU menyampaikan beberapa hal yang sangat krusial mengenai tujuan Rakornas dan perkembangan organisasi PPAU sertaberbagai pandangan mengenai wawasan kebangsaan dan kenegaraan. 
“Selaku  organisasi para Purnawirawan telah banyak sumbangsih yang masih diberikan oleh anggota PPAU baik kepada negara, TNI AU maupun peningkatan kesejahteraan Keluarga Besar Angkatan Udara,” ujarnya. 
Beberapa bentuk kepercayaan Negara kepada para Purnawirawan TNI AU, lanjutnya, adalah selaku pemangku jabatan Negaradi antaranya menjadi Duta Besar yaitu Herman Prayitno – Dubes Malaysia (Baru Saja Menyelesaikan Tugasnya),Toto Riyanto – Dubes Brazil, Basri Sidehabi  – Dubes Qatar, Budi Santosa   – Dubes Di Panama.
Kemudian berkontribusi di Kementrian Pertahanan, Ian Halim Perdanakusuma, Eris dan Prayitno Ramelan. Sebagai Komisaris Di BUMN Bapak Daryatmo, dan Boy Syahril.
“Hal tersebut membuktikan bahwa para Purnawirawan TNI AU tetap mampu solid dan berkiprah dalam semua bidang yang  strategis,” tegasnya. 
Selain itu para anggota PPAU harus berperan aktif agar tercipta rasa kebersamaan, persaudaraan, solidaritas, saling percaya diantara sesama warga bangsa serta mampu menjadi solusi dari persatuan dan kesatuan bangsa, bukan bagian dari persoalan persatuan dan kesatuan bangsa.  “Pensiun hanyalah batas akhir administrasi, yang tidak dapat menahan hasrat untuk terus mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
30 sampai dengan 35 tahun masa tugas aktif,  dibentuk melalui proses yang panjang, terencana dan terukur, sehingga dalam diriseorang purnawirawan melekat nilai sapta marga, sumpah prajurit dan nilai-nilaijuang yang lain, “papar Ketum PPAU. 
Saat di tanya mengenai pandangan terhadap persoalan bangsa dan pemikiran terhadap persoalan mendasar bangsa dan negara, Ketum PPAU menyampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara,  pandangan hidup bangsa Indonesia  tidak tergantikan. Pancasila yang akomodatif terhadap agama jelas tidak bisa tergantikan.
“Segenap warga bangsa kembali membangun jati diri bangsa.Pemulihan kembali kesadaran kolektifbangsa tentang posisi vital dan urgensi pancasila dalam kehidupan negara-bangsaindonesia. Pancasila dapat kembali menjadi rujukan dan panduan dalam pengambilan berbagai kebijakan dan langkah, mulai dari kehidupan keagamaan, kemanusiaan, kebangsaan, demokrasi, hingga keadilan.
Kegiatan Rakornas PPAU dihadiri oleh takkurang dari 200 pesertad dari 37 Cabang dan 3 Perwakilan yang ada di seluruh Indonesia serta diisi dengan pemaparan kegiatan dari masing-masing cabang diantaranya Cabang 03 Malang, Cabang 50 Makasar, dan Cabang 73 Biak serta penekanan dari Badan Pengawas dan Badan Penasehat, dan Sekjen PPAU, “pungkasnya. (Kumara)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.