Direktur LPI Boni Hargens : Renungan Lebaran 1439.H di Tahun Politik

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews – Terhitung sejak 2016, dinamika politik di tanah air ditandai berbagai goncangan yang cukup melelahkan dan meresahkan. Politik identitas menjadi arus utama ketika oposisi politik kehilangan akal sehat untuk mengevaluasi dan mendelegitimasi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dijadikan komoditas untuk meraih dukungan politik.

Alhasil, masyarakat terbelah. Dikotomi yang kejam atas dasar SARA tidak hanya mengganggu jalannya pemerintahan, tetapi juga mengancam masa depan keindonesiaan kita yang sudah dibangun para Pendiri Republik dengan darah dan keringat.

Pancasila, sebagai fondasi yang merekatkan keberagaman dan falsafah yang menyatukan masa lalu dan masa depan kita sebagai negara-bangsa, diganggu oleh kehadiran dan serangan ideologi dan kelompok radikal yang ingin menerapkan NKRI Syariah.

Memang, kita akui, kita lelah dan terluka dengan serangan-serangan teroris dan kemarahan kelompok radikal yang berteriak di jalan dan memadati dunia maya dengan hasutan kebencian dan fitnah, kata Boni Hargens Drektur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI). (11/6)

Namun, alhamdulilah, sampai hari ini, dan sampai kapanpun, bangsa ini masih dan akan tetap kuat.

Masyarakat kita adalah kekuatan yang tak terkalahkan oleh permainan kotor para pecundang politik. Masyarakat kita adalah modal terbesar yang tak bisa digadai oleh dan untuk kepentingan kekuasaan yang temporer.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.