Home / Berita / Dorong Transformasi Pendidikan, Bo Seo: Berikan Penekanan Penting pada Critical Thinking dan Kreativitas

Dorong Transformasi Pendidikan, Bo Seo: Berikan Penekanan Penting pada Critical Thinking dan Kreativitas

Mengangkat tema ‘The Art of Making Good Arguments: A Foundation For Indonesia’s Education’, Eduquip dan Gramedia bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Indonesia menggelar diskusi di Aula Djokosoetono, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (2/8/23)

Dipandu oleh Founder & CEO of Eduquip, Kristi Ardiana, selaku moderator, diskusi yang digelar sekaligus peluncuran buku berjudul “Good Arguments” ini menghadirkan narasumber Penulis Buku Good Arguments, Bo Seo; Founder of Ancora Group, Gita Wirjawan; serta Staf Ahli Bidang Talenta Manajemen Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Tatang Muttaqin.

Pada kesempatan tersebut, penulis Bo Seo, mendorong agar pemerintah Indonesia terus melakukan transformasi di bidang pendidikan dengan memberikan penekanan yang penting pada critical thinking dan kreativitas.

Salah satu aplikasinya, kata Bo Seo, dalam berargumen yang pertama perlu dilakukan adalah mendengarkan dan membaca situasi terlebih dahulu.

“Listen before you speak and read the room before you speak,” ujar Bo Seo.

Sementara itu, staf ahli Bidang Talenta Manajemen Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa pemerintah sedang dalam proses bertransformasi di bidang pendidikan. Salah satu targetnya adalah memiliki peneliti Indonesia yang berhasil meraih Nobel.

“Kompetensi Society 5.0 adalah komunikasi, kolaborasi, critical thinking dan creativity dan inovasi. Ini Refleksi dari pembelajaran sekarang yang dipandang penting bukan hanya menyerap saja”, tandas Tatang.

Pendiri Eduquip, Kristi Ardiana, mengatakan tranformasi ini diperlukan, sebagaimana dalam buku Good Arguments, bukan hanya untuk keahlian berdebat tapi juga bermanfaat dalam menjalani kehidupan secara luas karena memiliki kemampuan berargumen yang baik.

Gita Wirjawan dari Endgame yang juga menjadi salah satu narasumber pada diskusi ini mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki budaya berpikir kritis melalui dialog secara baik dan beradab.

“Itu semua ada di dalam filosofi kita musyawah untuk mufakat, sebelum mufakat dicapai kita semua melakukan percakapan termasuk berbeda pendapat”, kata Gita Wirjawan yang penonton kanalnya sudah ditonton lebih dari 60 juta kali ini.

Beberapa tahun ke depan adalah waktu sangat kritikal untuk anak muda Indonesia. Gita menyarankan anak muda untuk membaca buku Outlier oleh Malcom Gladwell dan Range oleh David Epstein keduanya menyarankan divergensi dan konvergensi yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi berkualitas. Kedua buku tersebut juga sudah diterbitkan dalam Bahasa Indonesia.

(Eky)

Check Also

POLYTRON Peduli: Berbagi Ribuan Masker dan Air Purifier ke Sekolah Dasar, Hadapi Polusi Udara yang Buruk di Jakarta

POLYTRON, sebagai salah satu pelopor merk inovasi elektronik terkemuka, telah memulai sebuah program Corporate Social …

Watch Dragon ball super