Efektivitas Suntik Vitamin VS Suplemen Oral

oleh
oleh
banner 970x250

Jakarta, sketsindonews – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengulas isu terkait konsumsi vitamin secara oral maupun injeksi di tengah pandemi covid-19. Vitamin tentu sangat bermanfaat karena efektif menjaga kesehatan tubuh manusia, yang umumnya dapat diperoleh dari mengonsumsi sayur dan buah, Jumat, (25/2/22).

“Kalau mengonsumsinya dalam porsi yang cukup dan pengolahan yang tepat, maka sebenarnya kita sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin. Tapi, sering kali vitamin dan mineral yang kita dapatkan dari makanan itu tidak cukup,” ujar Medical Senior Manager Kalbe, dr. Esther Kristiningrum, dalam live Instagram @kalbegroup.

banner 300x600

“Misalnya sayuran dicuci atau dimasak terlalu lama, vitaminnya bisa hilang. Maka kita perlu mendapatkan asupan tambahan dari vitamin, bisa dari suplemen oral atau suntikan,” tambahnya.

Ia pun menjelaskan bahwa terdapat dua jenis vitamin, yakni yang larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak berupa vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan, yang larut air ialah vitamin B dan C.

“Vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan akan dibuang melalui ginjal. Jadi harus dikonsumsi setiap hari,” jelasnya.

Di sisi lain, suntik vitamin tidak menimbulkan efek samping apabila dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter. Hal tersebut sama ketika mengonsumsi suplemen oral maupun ramuan herbal. Sebab, kebutuhan vitamin setiap orang berbeda-beda.

“Apa pun yang oral atau injeksi, jika dosisnya berlebihan itu tidak baik. Maka harus sesuai dengan kebutuhan dan anjuran yang direkomendasikan. Disertai dengan minum air mineral yang cukup, supaya vitamin-vitamin yang larut air itu bisa dikeluarkan melalui ginjal dengan lancar,” kata dr. Esther.

Apalagi untuk pasien penyakit ginjal, gangguan jantung, atau sedang hamil, sangat perlu melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu. Sedangkan terkait kebutuhan harian orang normal, pria membutuhkan 96 mg vitamin C, dan wanita 75 mg. Namun untuk kondisi di tengah pandemi yang membutuhkan imun booster, maka memerlukan dosis yang lebih tinggi.

“Jika diperlukan efek vitamin yang cepat seperti booster, sedang sakit, atau sudah terbukti mengalami kekurangan vitamin (defisiensi vitamin), ada kontraindikasi pada tubuh, atau memiliki gangguan penyerapan makanan, maka vitamin bisa diberikan secara injeksi,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.