Jakarta, sketsindonews – Komisaris Polisi (Kompol) Hasoloan (Oland) Situmorang meninggalkan jabatan Kapolsek Kalideres, Jakarta Barat dan mengisi jabatan yang ditinggalkan Kompol Bagin Efrata Barus sebagai Kapolsek Karawaci, Kota Tangerang.
Oland, merupakan sosok yang cukup disegani di Jakarta Barat, hangat kepada masyarakat namun tegas bagi para pelaku tindak kejahatan.
Selama menjadi Kapolsek Kalideres selama delapan bulan, Oland langsung dihadapkan oleh situasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Kendati demikian, hal tersebut tidak membuatnya patah semangat, lantaran dirinya mengaku sejak kecil bercita-cita menjadi seorang anggota Korps Bhayangkara.
“Motivasi jadi di Kepolisian memang cita-cita saya sejak kecil, artinya ketika sudah berdinas, semakin spesifik bahwa dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, termasuk pengabdian kepada keluarga” ungkap Oland kepada Sketsindonews saat dihubungi, Selasa (1/3/22).
Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 2010 itu mengatakan, para pemimpin Polri yang telah menjabat maupun yang sedang menjabat sekarang merupakan inspirator baginya, karena ada ada karakteristik masing2 yang bisa diambil sebagai acuan untuk bertugas sebagai anggota Polri.
Diketahui, Oland pernah ditugaskan dibeberapa satuan, yaitu Reserse Kriminal (Reskrim), Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) juga di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Dia menyebut setiap satuan mempunyai tingkat kesulitan tersendiri.
“Jadi kalau diukur saya kira masing-masing ada tingkat kesulitan tersendiri. Tidak bisa dikatakan tingkat kesulitan bertugas di reskrim lebih berat atau di satres narkoba lebih berat, masing-masing ada tingkat kesulitan tersendiri” ucapnya.
Sebelum menjadi Kapolsek Karawaci, dirinya pernah menjadi Kapolsek Kalideres, juga pernah menjabat sebagai Kanit II Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, dalam kurun waktu 4 bulan dirinya ikut mengungkap jaringan narkoba lintas negara dari Malaysia dan sempat menjadi perhatian publik karena mengungkap ladang ganja seluas 12 hektare dengan total barang bukti 144,5 Ton di Mandailing Natal, Sumatera Utara.
“Jadi saya pribadi tidak merasa spesial dan istimewa, yang spesial dan istimewa itu adalah komandan-komandan saya serta anggota Unit 2 Satres Narkoba” ucapnya.
Ia juga mengatakan, sebagai manusia biasa bisa juga merasa lelah, tapi baginya, lelah adalah tanda-tanda kehidupan.
“lelah adalah tanda-tanda kehidupan, dengan kita merasa lelah berarti kita masih hidup, kemudian untuk menyerah saya kira tidak ya, karena kita sebagai insan polri dalam situasi apapun harus tetap komitmen melaksanakan tugas dalam rangka pelayanan kepentingan masyarakat” pungkasnya. (Fanss)