Jakarta, sketsindonews – Walau mendapat protes dari kalangan aktivis anti Korupsi, nampaknya pencalonan Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan Komisi I DPR dipastikan berjalan mulus.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa meyakini pencalonan Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara tidak terlepas dari intervensi Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ia khawatir Budi Gunawan akan menggunakan kekuasaannya untuk menguntungkan PDI-P jika nantinya sudah resmi dilantik sebagai Kepala BIN.
“Kalau ke depan dia berpihak PDI-P, bahaya juga,” kata Desmond saat dihubungi, Minggu (4/9/2016).
Desmond mengaku mendengar informasi bahwa Budi Gunawan menjadi salah satu sosok yang berperan dalam memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Menurut dia, bukan tidak mungkin hal serupa akan kembali terulang di Pemilu 2019 mendatang.
“Menggunakan aparatur kepolisian untuk pilih Jokowi, apa yang terjadi di 2019 kalau jadi seperti itu?” ucap Desmond.
Selain masalah netralitas, Wakil Ketua Komisi III DPR ini juga menyoroti rekam jejak Budi yang pernah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kepemilikan rekening gendut.
Meski penetapan tersangka itu sudah dibatalkan melalui praperadilan, namun hal itu tetap bisa diungkit kembali oleh sejumlah pihak.
“Kami waspada saja, biar bagaimanapuin Budi Gunawan pernah terlibat persoalan itu,” ujar dia.
Namun, ia mengingatkan bahwa dalam pencalonan kepala BIN, DPR hanya memberi pertimbangan dan keputusan akhir ada pada Presiden.
Partai Gerindra akan memutuskan menolak atau tidak, tapi kami mengingatkan.
Sementara menurut dia, sembilan Fraksi lain yang ada di DPR saat ini mendukung penuh pencalonan Budi.
“Kalau kita tidak setuju, kalah juga kita,” ucap Desmond.(*)