Kasus Penamparan Buruh, Seharusnya Walikota Bertindak Bijak

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews – Ketua SBGTS-GSBI PT PDK, Kokom Komalawati mengungkapkan bahwa kekerasan aparat terhadap aksi buruh PDK bukan hanya penamparan yang terjadi pada 9 April 2017 lalu saja.

“Bukan sekali ini saja dilakukan, Juli 2012 beberapa kali aparat kepolisian melakukan kekerasan,” ungkapnya dalam rilis yang diterima redaksi, kamis (13/4).

Dia memaparkan bahwa pada 16 Juli 2016 lalu, juga terjadi penembakan gas air mata terhadap massa aksi yang sedang duduk menunggu tim perunding selesai melakukan perundingan. “Tiga orang buruh perempuan yang sedang hamil pingsan,” ungkapnya.

Lalu pada, 17 Juli 2012 lalu juga telah melempar seorang buruh perempuan ketiang besi, hingga mengalami patah tulang. “Menonjok dan memukul buruh yang berusaha bertahan,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.