Kewaspadaan Nasional Pasca Gelombang ‘Asia’ Kecil

oleh
oleh
(Kiri-kanan) Ketua Umum Generasi Perduli Anti Narkoba (GPAN), Bob Hasan, bersama Sekjen Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (Arun), Fernando Dulling.

sketsindonews – Peristiwa yang tercatat dan telah terjadi pada masa lampau, maka dinyatakan sebagai catatan sejarah. Baik bagi dunia maupun masyarakat atau negara dimana peristiwa itu terjadi.

Rangkaian peristiwa mengandung unsur waktu, tempat kejadian, proses strategi dan taktik dalam mencapai tujuan.
Hal-hal yang terkandung dalam kejadian peristiwa dapat menjadi alat ukur analisis, ketika peristiwa tersebut menjadi susunan sistematis kronologi.

Pernyataan diatas menjadi teori potensial melihat perubahan dan perkembangan situasi saat ini dan akan datang yang mengalami pergeseran konflik dalam mempengaruhi situasi Nasional dan Internasional secara Geopolitik dan Geostrategi.

Peristiwa yang telah terjadi yaitu referendum kemerdekaan bangsa Kurdi dari Irak akan berdampak diwilayah kawasan “Asia” kecil yang akan melebar meluas bukan hanya menimbulkan kekwatiran Irak, Iran, Turki dan Suriah dimana etnis Kurdi tersebar di empat Negara tersebut. Lebih dari 3 juta rakyat Kurdi di tiga Provinsi wilayah otonomi regional Kurdistan turut mengambil bagian termasuk warga Kurdi “Kirkuk” kota kaya minyak.

Semangat refredum kemerdekaan bangsa Kurdi menjadi penantian panjang bagi masyarakat etnis Kurdi masyarakat mayoritas tanpa kedaulatan 30 juta yang tersebar di 4 negara Irak, Iran, Tuki dan Suriah. Sejarah panjang terhitung warga Kurdistan yang kehilangan kewarganegaraannya ketika Inggris dan Prancis memenangkan Perang Dunia I kurang lebih 97 tahun pasca 1920 perjanjian Sevres dan tiga tahun kemudian terbentuknya Negara Turki di bawah Kemal Atta Turk.

Perjalanan panjang 97 tahun tepatya 94 tahun paska berdirinya Negara Turki etnis Kurdi meretas jalan. Perang Iran-Irak 1980, Perang Teluk 1991, Invansi AS ke Irak 2003, Perang Suriah 2014, perang melawan militan ISIS di Irak dan Suriah juga tidak sedikit puluhan ribu etnis warga kurdi menjadi korban pembunuhan “kekerasan” dan ratusan ribu mengungsi.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.