Jakarta, sketsindonews – Pelayanan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dalam melayani kebutuhan masyarakat terus meningkat di setiap Kelurahan. Pasukan orange terus di harapkan mampu antisipasi qlue, walau juga terkendala teknis bahkan sarananya yang terbatas.

Menurut Kasi PPSU Kelurahan Gunung Sahari Utara Napisah Alkaff saat di hubungi sketsindonews.com menuturkan, 50 anggota PPSU dalam tugasnya dengan sistem pembagia 7 zonasi, Rabu, 26 Agustus 2016.

“Selain GSU membuat layanan team qlue sebanyak 7 orang secara insedentil,” tukasnya.

“Banyak masalah diwilayah, warga tahunya PPSU, padahal persoalan pada tekhnis harus di tangani oleh SKPD lain, dan itu tetap kita layani sesuai dengan kebutuhan warga,” tambahnya.

Wilayah GSU, selain pada persoalan pengaduan warga pada persoalan saluran, sampah, bangunan liar tapi juga parkir liar dan tanda rambu, kita tak bisa berbuat apa – apa.

Napisah menambahkan, koordinasi shock therapy koordinasi penanganan sebaiknya juga di lakukan, agar pelanggaran menjadi kepuasan warga, misal saja; parkir liar yang ada di lingkungan oleh aduan warga cepat di laksanakan.

Sementara Lurah GSU Trisno Mulyono menyatakan, PPSU GSU dalam pekerjaan di lapangan juga di tuntut keterampilan yang memadai, ini pun juga masih terkendala pada penopingan pohon bersekala besar, serta alat safety bagi petugas.

Anggota PPSU diakuinya, pernah juga ikut pelatihan oleh Sudin Pertamanan, Sudin Damkar dalam menjalankan fungsi keterampilan tugas, tukasnya.

Sarana juga demikian PPSU dengan keterbatasan alat, bukan menjadi alasan untuk menghindari pekerjaan, sebab warga tahu PPSU adalah sebuah layanan, hingga persoalan darurat pun warga mengadu ke PPSU.

Sementara Budi (35) anggota PPSU mengatakan, stigma diwarga harus bisa dalam tugas apapun.

“Sementara kami terbatas oleh sarana teknis dan kewenangan,” tutup Budi. (*)