Mayoritas Isu Penculikan Anak di Pamekasan Bohong

oleh
oleh

Pamekasan, sketsindonews – Isu penculikan akhir-akhir ini meresahkan. Tak ayal, masyarakat mulai dikuburi perasaan intuitif, mudah menduga, dan sensitif. Dua sikap itu sering memancing reaksi dan mudah terprovokasi.

Data sketindonews.com, selama tiga hari di Kabupaten Pamekasan beredar informasi penculikan. Sabtu, (18/3) isu penculikan anak mengekang warga Desa Dempo Barat, Kecamtan Pasean. Sementara kejadian yang sama, Selasa (21/3) terjadi di Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, dan Desa Terrak, Kecamtan Tlanakan.

Ketiga kasus kejadian tersebut bentuk sentifitas masyarakat dan mudah menduga fenomena. Seperti di Desa Dempo Barat, rupanya dua anak yang baru hendak mau pulang sekolah itu dibawak pamannya sendiri. Hal yang sama terjadi di Desa Tlonto Raja akibat keraguan kepada orang baru, sehingga merasa takut.

Terbaru, di Desa Terrak, rupanya korban kepekaan sosial yang mudah mengklaim perilaku seseorang yang hendak menghampiri anak-anak. Ternyata dia orang kurang waras yang sebelumnya pernah dan sering berkeliaran di desa itu.

Menurut Sunawar pakar psikologi anak. Korban isu penculikan anak mengubah karakter lingkungan terpancing. Korbannya adalah masyarakat dan anak-anak usia dini yang masih duduk di sekolah dasar.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.