Home / Artikel / Musni Umar : Masyarakat Kita Temperamental, Penganyaan di Tol Jagorawi Menjadi Sorotan Publik

Musni Umar : Masyarakat Kita Temperamental, Penganyaan di Tol Jagorawi Menjadi Sorotan Publik

Jakarta, sketsindonews – Pemganiyaan terhadap dokter muda di Tol Jagorawi yang berlangsung belum lama ini menjadi perhatian publik hingga atas kejadian itu menjadi kasus hukum.

Masyarakat atas kejadian ini begitu terheran ulah seorang pengendara sekaligus pelaku bernama Misvanul Andri., apa penyebabnya hanya sepele dan main hakim sendiri terhadap korban.

Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengungkapkan, kasus penganiayaan yang dilakukan seorang pengedara Misvanul Andri terhadap dokter muda Reza Ahmad dan adiknya Rayhan (14) di Tol Jagorawi menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih cenderung temperamen yang tanpa melihat apa yang dilakukan merugikan bukan hanya korban tapi pelaku menjadi sorotan publik.

Musni mengatakan, sifat temperamen itu disebabkan oleh banyak faktor, bisa karena masalah keluarga atau faktor sosial dan ekonomi sehingga membuat seseorang cenderung main hakim sendiri saat menghadapi masalah sepele dengan orang lain.

“Memang masyarakat kita ini temperamental, tidak sabaran, ada persoalan kecil saja kemudian yang muncul itu emosinya dan itulah yang kita saksikan di Tol Jaogorawi itu,” kata Musni saat di minta pendapatnya. (26/8)

Terang Musni, berdasarkan latar belakang masalah kasus pemukulan terhadap Reza dan Rayhan yang masih bocah itu sangat sepele, hanya karena faktor mengerem mendadak sehingga membuat Misvanul Andri yang kebetulan di belakangnya kaget, kendaraan mereka juga tidak menabrak.

Karena masyarakat Indonesia mulai kehilangan sifat tenggang rasa dan akhlak mulianya maka cara menyelesaikan masalah pun berbeda, cenderung pada fisik alias main hakim sendiri karena sudah tidak bisa mengendalikan amarahnya.

“Dugaan saya karena masyarakat kita menghadapi banyak sekali masalah dari masalah lapangan pekerjaan, ekonomi, persoalan keluarga dan macam-macam persoalan yang mereka hadapi menumpuk, jadi kalau ada masalah kemudian dia luapkan kepada orang,” terangnya.

Cara mengembalikan rasa tenggang rasa yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia harus dimulai dari keluarga dan sejak kecil. Para orang tua harus mulai mendidik anak-anaknya untuk menjadi orang pemaaf dan rendah hari kepada sesama.

“Sifat-sifat mulai itu biasanya kita tidak bisa peroleh di sekolah tapi bisa dari rumah, dari kearifan orang tua kita terdahulu, dan itu yang harus ditanamkan orang tua kalau kita mau mengurangi kebiasaan main hakim sendiri,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, melalui rekaman video Reza mengaku dianiaya Misvanul Andri pada Rabu 22 Agustus sekira Pukul 10.00 WIB. Rayhan yang disebutnya masih duduk di bangku SMP berlumuran darah di bagian hidungnya.

Dalam video berdurasi 15 menit itu disebutkan, pelaku disebut-sebut sebagai oknum anggota TNI karena mengendarai mobil Captiva hitam pelat nomor B 1207 TGZ dan berstiker TNI. Namun, hal itu dibantah pihak kepolian, pelaku merupakan seorang sipil.

reporter : nanorame

Check Also

Tegas, Ketua MA Minta Hakim Adili Mafia Tanah Secara Profesional

Ketua Mahkamah Agung (MA) RI Syarifuddin meminta hakim agar tegas mengatasi mafia tanah. Secara tegas …

Watch Dragon ball super