Ocehan Medsos Serta Skenario Setya Papa Novanto Hindari Penangkapan KPK

oleh
oleh

Mereka menanyakan hal ini karena selalu membawa mobil jauh lebih kencang dari Setya Novanto yang mereka lihat di TV yang hanya nabrak tiang dan tiangnya pun masih berdiri tegak sedangkan penumpang luka parah.

Rupanya skenario kecelakaan ini memang sudah diatur. Mobil Toyota Fortuner yang digunakan Setya Novanto pernah diiklankan November 2017. Begitu juga soal rumah sakit Permata Hijau, beberapa hari sebelum kecelakaan, pihak Papa Novanto sudah memesan beberapa kamar. Sedangkan video kecelakaan diatur Hilman Wartawan Metro TV.

Skenario Kecelakaan ini dibuat untuk menghindari penangkapan dan penahanan KPK. Karena Novanto sedang mengajukan kembali praperadilan atas penetapan dia menjadi tersangka kedua kalinya oleh KPK.

Papa Novanto berharap dia menang lagi. Dan kuat dugaan dia memang sudah membayar hakim yang akan menyidangkan nya. Jika Novanto dimenangkan lagi artinya hakim memang dibayar, sesuatu yang sudah umum terjadi di Indonesia. Apalagi Setya Novanto memang dikenal dekat dengan Hatta Ali bos Mahkamah Agung.

Jika Novanto kalah dalam praperadilan, tentu ada lagi skenario yang ia bikin yakni skenario geger otak alias Sakit Jiwa. Selanjutnya tentu dia akan dirawat cukup lama di rumah sakit.

Orang seperti Setya Novanto ini sangat mendewakan kebebasan dibanding kehormatan. Dia jadi Politikus bukan untuk mengabdi kepada rakyat tapi hanya sekedar mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Kemiskinan di masa lalu yang bikin orang ini gila harta.

Sungguh orang-orang yang mengatur skenario untuk menyelamatkan Setya Novanto adalah orang-orang jahat yang hanya memikirkan kenikmatan uang tanpa memikirkan kejahatan Novanto terhadap uang rakyat Indonesia e – KTP yang telah digasaknya.

Catatan kasus dugaan korupsi yang pernah membelit Setya Novanto dan dia bebas hingga kasus E – KTP.

Kasus Bank Bali

Pada tahun 2001, Setya Novanto menjadi salah satu saksi persidangan kasus hak piutang (cessie) PT Bank Bali kepada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).

Belasan tahun kemudian (2015), Kasus terhangat, yaitu pembelian cessie milik Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Victoria Securities International Corporation, masih dalam proses penyidikan di Kejaksaan Agung.

Awalnya kisruh cessie Bank BTN kurang mendapat perhatian bila saja Ketua DPR Setya Novanto tidak memanggil Jaksa Agung M Prasetyo secara pribadi ke ruangannya di Senayan pada 21 Agustus 2015.

Intervensi Setya Novanto bukan sebatas memanggil, melainkan juga mendorong Komisi III DPR membentuk pansus atau panja.

Tidak mengherankan bila pertemuan tertutup itu juga dihadiri Ketua Komisi III Aziz Syamsudin dari Partai Golkar dan Muhammad Nasir Djamil dari PKS. Setya Novanto berkilah ia memanggil Prasetyo karena ada surat pengaduan dari pihak Victoria Securities International Corporation.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.