Jakarta, sketsindonews – Pembenahan sarana dan prasarana realokasi PKL Masjid Akbar kini semakin tidak jelas, peruntukan lahan milik Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) seluas 1000 M2 justru semakin semrawut dalam tata kelola. Saat ini pasar realokasi justru dikuasai oleh warga lingkungan sekitar yang tak paham akan penataan pasar Lenggeng sebagai realokasi binaan Dinas UMKM DKI Jakarta.
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan, kawasan transetter atapun akses terkait persiapan Jakarta sebagai tuan rumah ASEAN GAMES harus tertata dengan baik, termasuk pasar tradisional.
“PD Pasar Jaya beserta Dinas terkait harus benahi semua seperti pasar di luar negeri yang nota bene lebih baik dan tertata,” ucap Djarot, di Jakarta, Sabtu (23/7).
Sementara Camat Kemayoran Herry Purnama menjelaskan, realokasi PKL diwilayah Kemayoran tersebut sudah menjadi domain oleh Dinas UMKM termasuk realokasi Pasar Lenggang gang laper.
“Katanya, gandeng CSR PT.Sosro untuk kembangkan pasar Langgeng Kemayoran, namun hingga kini tak ada kabar, di kuatirkan jika tak cepat PKL kembali turun ke jalan,” ujarnya.
Herry menambahkan, mengawasi dan menjaga PKL Kemayoran tidak perkara mudah, kesulitan yang dialami selain keterbatasan Anggota Satpol PP, juga harus tetap diawasi selama 24 jam.
Sementara perubahan Pasar Langgeng realokasi justru tidak signifikan karena lokasi tersebut lambat dan Sisi lain kawasan ini sangat berdekatan yang nantinya menjadi kawasan mess Atlit ASEAN GAMES di Jakarta,” tutup Herry. (nan)