Jakarta, sketsindonews – Malam 20 September 2016 jam 20.15, PDI Perjuangan resmi mengumumkan calon Gubernur DKI Jakarta yang diusungnya. Setelah melalui proses penjaringan ketat baik kader maupun non kader partai, akhirnya keputusan petinggi partai menunjuk Ahok dan Djarot sebagai kandidat calon Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 dari PDI Perjuangan.

Edysa Girsang, yang merupakan kader “lawas” PDI Perjuangan sejak 1996 silam, mengatakan bahwa apapun keputusan partai tentu sudah melalui mekanisme musyawarah mufakat internal.

“Meskipun pahit, semoga permufakatan tersebut merupakan pertimbangan dan keputusan yang sangat bijaksana. Sekali lagi, meskipun keputusan ini melukai harapan rakyat banyak,” Ujar Edysa Girsang melalui pesan elektronik kepada sketsindonews.com, rabu (21/9).

Eq, sapaan akrab Edysa Girsang juga menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam penjaringan calon Gubernur melalui PDI Perjuangan adalah bagian dari tugas menjaga garis perjuangan amanat “wong cilik”.

“Terimakasih kepada rekan, saudara, sahabat, teman dan semua kawan lintas generasi yang telah memberikan dukungan kepada saya untuk berjuang dalam kontesasi Pilkada Jakarta ini. Namun, kenyataan politik saat ini belum memungkinkan bagi saya dan kita kaum pergerakan rakyat untuk berpartisipasi secara langsung dalam pemerintahan,” imbuh Eq yang juga merupakan aktivis 98

Eq mengingatkan bahwa dalam memimpin sebuah pemerintahan, pedomannya adalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila 1 Juni 1945 yang kesemuanya bertujuan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

“Garis ideology bangsa kita jelas, yakni berada dalam jalur Revolusi yang berjalan di amanat penderitaan rakyat. Untuk itulah Negara Indonesia merdeka terbentuk, yakni untuk melaksanakan pembebasan total rakyat dari penderitaan dan kesengsaraan. Untuk itulah saya tegaskan, bahwa saya akan terus berjuang di jalur cita-cita perjuangan proklamasi kemerdekaan 1945. Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia seutuhnya.” Tegas Eq. (*)