Jakarta, sketsindonews – Pejabat DKI Jakarta dalam ikut seleksi terbuka bagi posisi jabatan tertentu kosong telah menjadi anekdot oleh para PNS lingkungan Pemprov DKI Jakarta, karena dari hasil seleksi terbuka pada faktanya hanya merupakan angin surga bagi peserta seleksi jabatan.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah mengatakan ini jadi preseden buruk di lingkungan Pemprov DKI, untuk itu dirinya meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan untuk lebih akomodatif dalam menyerap aspirasi bawahannya, karena pengabaian terhadap aspirasi itu dapat berakibat fatal karena dapat menggangu kinerja pemerintahannya.
Kata Amir, “Dari keluhan beberapa pejabat kepada saya, diketahui kalau saat ini mereka sudah enggan mengikuti seleksi terbuka untuk menduduki jabatan tertentu, karena menurut mereka percuma, buang-buang waktu percuma dan bikin jengkel,” katanya (10/1)
Pendapat itu muncul berdasarkan pengalaman mereka sendiri, karena ketika mereka mengikuti seleksi terbuka yang di era Gubernur Jokowi, Ahok dan Djarot (2012-2017) beken dengan sebutan lelang terbuka itu, mereka gagal meski merasa punya kapasitas, pengalaman dan background yang cukup untuk menduduki jabatan yang ditawarkan.
Apalagi ada asisgment segala, yah percuma juga. Padahal itu sangat menentukan seorang cocok atau tidak dalam posisi yang pas sesuai dengan kemampuannya.
Sebaliknya, orang-orang yang diangkat di era Ahok, alias Ahokers, yang mereka tahu kualitasnya patut diragukan, dapat lolos dan bahkan diangkat untuk jabatan yang lain (rotasi).Pada lelang terbuka yang dilakukan Anies pada Oktober-Nobember 2018 untuk mengisi 14 jabatan tinggi pratama yang kosong, ada delapan pejabat yang mendaftar untuk mengisi jabatan wakil kepala Satpol PP, namun semuanya tak lolos seleksi. Padahal, sebagian besar pejabat yang mendaftar berasar dari Satpol PP.
“Yang aneh, ada seorang insinyur mendaftar untuk jabatan kepala Dinas Kesehatan, dan dia lolos. Bahkan menjadi salah satu dari tiga pejabat yang direkomendasikan Tim Pensel (Panitia Seleksi) kepada Anies untuk dipilih dan diangkat menjadi Kadis Kesehatan,” jelas Amir.