Jakarta, sketsindonews – Program 100 hari Gubernur – Wakil Gubernur DKI Jakarta tetkait entrepreinership pelatihan One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK-OCE) terus mendapat kritik dari warga DKI Jakarta.
Pasalnya secara aplikatif konsep itu masih menjadi burem bukan hanya terkait proses sosialisasi pengajaran materi namun juga pendampingan yang dianggap program itu lambat di eksekusi, ujar Kusnanda Dheki warga Kebun Melati.
“Itu hanya cuap – cuap kami gak ngerti sementara usaha serta proses rekruitmen yang tumbuh berkembang dalam program yang ada di lingkungan warga sebenarnya cukup banyak, namun karena faktor market pasar, distribusi serta permodalan yang menjadi penghambat usaha home industri tak betkembang di wilayahnya. ” papar Deki.
Menanggapi kritik itu, Sandiaga mengapresiasi kritik yang datang sebagai masukan. Ia mengakui pelatihan OK-OCE belum berjalan ideal. Idealnya, pelatihan OK-OCE tidak dilakukan oleh aparat sipil negara (ASN), namun oleh sukses story seorang pengusaha.
Mereka tidak hanya memberikan teori, namun juga akan menyediakan pendampingan secara permanen apa yang menjadi skala prioritas.