Hujan deras yang berlangsung pada Selasa (16/8/2016) pukul 21.00 Wib hingga Rabu pagi telah menyebabkan Sungai Tawing meluap sehingga merendam desa-desa di Kecamatan Gandusari terendam banjir.
“Puncak banjir terjadi pada Rabu puku l 04.00 – 07.00 Wib dengan tinggi banjir antara 50 – 150 cm. Pada pukul 13.30 Wib sebagian banjir mulai surut di beberapa wilayah,” terang Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Kamis (18/8).
Di laporkan salah seorang warga mengalami luka serius dan kini telah di larikan ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat. Dan terdata ribuan rumah warga terendam banjir.
“Banjir menyebabkan 1 orang luka-luka tangan kanan patah tertimpa kandang sapi a.n Laminto (53). Korban dirawat di RSUD Dr Iskak Tulungagung. Banjir menyebabkan sekitar 4.991 rumah terendam banjir setinggi 50-150 cm dan Sebaran rumah warga yang terendam banjir adalah; Desa Jajar 200, Desa Ngrayung 152 kk,Desa Sukorejo 970 kk, Desa Wonorejo 2503 kk, Desa Gandusari 500 kk, Desa Wonoanti 120 kk, Desa Widoro 275 kk, Desa Karanganyar 250 kk, Desa Melis 11 kk, danDesa Krandegan 10 kk,” ungkap Humas BNPB.
Selain itu, banjir juga merendam lahan pertanian yang rusak terdiri dari 48 hektar yaitu, 40 ha Desa Krandegan, 6 ha Desa Karanganyar dan 2 ha Desa Widoro.
“Kerugian lain adalah pada peternakan dan perikanan dimana, 10 buah kolam ikan lele milik H Makin Desa Wononejo terletak di Rt 21 Desa Sukorejo diperkirakan kerugian Rp 1 Milyar. 1 ekor sapi hilang milik Giman Desa Ngrayung dan 2 ekor kambing milik Jumari Rt 01 Desa Jajar. Dampak lain adalah rusaknya jembatan, jalan dan kerusakan bangunan perkantoran,” imbuh Sutopo kepada pewarta.
Kondisi curan hujan tinggi telah memakan korban jiwa dan beberapa kecamatan juga berdampak lumpuhnya aktivitas.
“Akibat hujan deras juga telah menyebabkan longsor di Trenggalek. Longsor menimpa rumah di Dusun Balang Desa Senden Kecamatan Kampak, sehingga roboh dan menyebabkan 1 orang meninggal dunia  yaitu Mukilah (80). Dan Di tempat lain longsor menimpa rumah di Desa Ngembel Kecamatan Watulimo,” tambahnya.
Upaya penanganan darurat telah dilakukan, sementara BPBD Kabupaten Trenggalek telah melakukan distribusi logistik. Maka dengan hal tersebut, dalam keadaan darurat Tagana turut mendirikan dapur umum di Kantor Kecamatan Gandusari.
“BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan pengiriman logistik dan sandang. BPBD Trenggalek dan BPBD Provinsi Jawa Timur masih melakukan pendataan,” urai Sutopo.
Masyarakat diminta selalu waspada terkait ancaman banjir dan longsor di musim kemarau. Anomali cuaca menguatnya La Nina telah meningkatkan curah hujan secara nyata atau potensi hujan masih akan terus berlangsung. (Dw)