Terkait dengan dugaan korupsi di TPS, Erman menilai kondisi di TPS yang banyak tidak Layak untuk menyambut para pemilik suara menjadikan dugaan Perkara Korupsi yang dilakukan oleh KPPS.
“Korupsi di TPS ini kami masukan kedalam prioritas karena biaya telah ada dan dibayarkan oleh Negara akan tetapi banyak TPS yang Tidak Layak dengan Tenda seadanya, atau diselenggarakan di lingkungan sekolah sehingga tidak harus membangun tenda. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian dari BPK RI ketika melakukan Audit atas penyelenggaraan pesta 5 tahunan ini, sehingga akan tercipta standart pelayanan pemungutan Suara,” jelas Erman.
Perihal Tinta yang gampang hilang, lanjut Erman, ini juga menjadi prioritas karena berdasarkan hasil pemantauan, tinta yang ada di jari gampang sekali hilang, ketika pagi mencoblos sorenya habis mandi sudah hilang tidak tersisa (hanya di ujung kuku saja) apalagi kalau dihilangkan dengan sabun sudah gampang hilang. “Hal ini menimbulkan kecurigaan dari kami pemantau adanya tender yang salah atau KPU telah mengurangi standart tinta pemilu,” imbuhnya.