Polres Pamekasan Semprotkan Disinfektan Guna Cegah Corona

oleh
oleh

Pamekasan, sketsindonews – Penyebaran virus corono di Indonesia cukup berdampak terhadap situasi dan kondisi masyarakat. Seperti yang dialami warga Kabupaten Pamekasan. 

Meski belum ada yang terinfeksi, namun virus berjenis covid-19 tersebut direspons serius oleh aparat kepolisian. 

Untuk mencegahnya, Kepolisian Resort Pamekasan menyisir sejumlah tempat pelayanan publik dengan menyemprotkan bahan kimia berupa disinfektan.

Penyemprotan tersebut menyasar ke beberapa titik umum, di antaranya, terminal, administrasi pembuatan SIM, perusahaan swasta, tempat asrama, dan tempat ibadah. 

Kapolres Pamekasan AKBP Djoko Lestari mengatakan, penyemprotan disinfektan ke beberapa titik, semata untuk mencegah terjadinya infeksi dan penularan virus, tidak terkecuali mewabahnya virus corona. 

Djoko dengan pasukannya tidak sendirian, instansi lain ikut berpartisipasi. Seperti aparat TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan. 

Di lokasi mereka bekerja tim, masuk ke tempat-tempat pelayanan yang menyasar terhadap fasilitas umum, seperti kursi, ruang tunggu, dan emperan. 

“Kami semprot untuk mencegah dan mengantisipasi datangnya virus, terutama virus corono,” kata Djoko di Terminal Ronggo Sukowati, Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Sabtu (14/3/20).

Selain terminal, pasukan penyemprotan ini juga akan menyasar tempat pelayanan lain dan akan berlangsung secara berjenjang mulai hari ini sampai besok. 

Dengan demikian, sterilisasi tempat pelayanan di Bumi Pamelingan dapat menjamin kesehatan masyarakat. 

Djoko merespons warga Pamekasan tak terjangkit virus corono. Artinya warga di wilayah hukum kerjanya dalam kondisi sehat. 

Hal tersebut perlu disyukuri dengan berdoa dan menjaga kesehatan. Sebab apabila sudah rutin menjaga kesehatan misalkan dengan berolahraga, penyakit yang muncul dari negara China tersebut akan tertangkal. 

“Hingga saat ini di warga Pamekasan masih belum ada yang terjangkit. Maka dari itu kami bekerjasama dengan instansi terkait melakukan antisipasi dengan penyemprotan disinfektan,” tegasnya.

Selain itu, Djoko menanggapi soal kelangkaan masker. Dia memastikan kelangkaan masker di Kabupaten Pamekasan bukan karena diborong atau ditimbun oleh pihak tertentu. Melainkan murni karena stok dari perusahaan kosong. 

“Kami sudah melakukan pengecekan keberadaan masker di beberapa apotik di Pamekasan, dan keberadaannya memang kosong. Penyebabnya karena pengiriman dari Surabaya atau Jakarta tidak cukup untuk dikirim ke beberapa wilayah,” pungkasnya.

(nru/vbr) 

No More Posts Available.

No more pages to load.