Jakarta, sketsindonews – Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) merasa yakin Kepala Dinas Kehutanan, Peetamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Suzi Marsitawat yang baru saja di lantik oleh Gubernur DKI Anies Baswedan, ia punya pengalaman tangan terampilnya berikut ide gagasan bisa merubah penataaan kawasan strategis ibukota dengan konsep reboisasi lahan terbuka hijau menjadikan Jakarta metropolis yang indah dan asri.
Rico Sinaga menganjurkan kepada Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman (DKP2) DKI Jakarta agar melakukan terobosan yang tidak di miliki oleh pejabat sebelumnya dalam konsep reboisasi yang terintergrasi bukan hanya menambah luas lahan terbuka hijau (RTH) namun jalan fasum dan fasos Ibukota sungguh bisa dinikmati keindahan oleh warga Jakarta.
“Saat ini hal yang paling sulit di Jakarta salah satunya adalah mencari lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai RTH, karena sekalipun ada lahan kosong, maka harus dibebaskan dengan biaya yang tidak sedikit, selain warga dalam melepas lahan diatas platform NJOP.”
Proses pembebasan lahan pun, menurut aktivis senior ini, bukan hal yang mudah karena tak jarang ada mafia tanah yang bermain, sehingga proses pembebasan menjadi panjang, lama, dan tak jarang harus berurusan pula dengan pengadilan.
“Ada cara yang lebih praktis, cepat dan tidak memerlukan banyak biaya, tapi jika dilakukan dengan serius dan benar, luas area hijau di Jakarta akan bertambah, dan Jakarta akan sangat asri,” tegasnya.(3/1)
Cara dimaksud adalah memanfaatkan lahan di turap sepanjang Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT) yang melintasi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Lahan di turap itu cukup luas dan dapat ditanami pohon-pohon penghasil buah, seperti rambutan, mangga, nangka dan lain sebagainya, dan di sela-sela tanaman itu ditanami sayur mayur seperti bayam, kangkung, kacang panjang, dan lain sebagainya.