Jakarta, sketsindonews – Kini Aksi bocah dan remaja tanggung merekam laju bus di jalan raya telah menjadi booming di Dunia Maya (Medsos) dengan telepon genggamnya demi mendapatkan suara klakson atau biasa disebut “telolet” dari sang sopir bus sudah menjadi trend baru.
Mereka lalu mengunggah rekamannya ke media sosial, mulai dari Facebook sampai YouTube.
Aksi para bocah pemburu “telolet” ini tak cuma iseng. Mereka bergabung dalam komunitas khusus dan membuat akun khusus, di YouTube misalnya, sebagai wadah mengunggah video-video rekaman “telolet”.
Mereka tersebar di berbagai lokasi di Jawa, seperti Wonosobo, Yogyakarta, Magetan, Bekasi dan Ungaran.
Sebuah video misalnya ditayangkan di Youtube oleh pemilik akun “Salam telolet Area Kudus”. Video berdurasi 9 menit 25 detik berjudul “Telolet Bus Mania” ini terdiri dari kompilasi rekaman hasil berburu “telolet” di Terminal Kudus.
“Sore menjelang malam kesibukan bus Di Terminal Kudus. pada pukul 16.00 wib PO. Madu Kismo sudah berada di Terminal. Disusul hingga menjelang malam oleh PO. Haryanto, PO. Bejeu, PO. Shantika. pemberangkatan penumpang pada pukul 17.55 wib. dengan tujuan Jakarta, Bandung. ‘Salam Telolet Bus Mania Kudus’ by Anang Fanani” demikian tertulis dalam keterangan video tersebut.
Tak hanya di YouTube, aktivitas pemburu “telolet” ini pun bisa ditemukan di Instagram, misalnya akun “Telolet Bismaniacommunity”
Di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, para pecinta klakson “telolet” ini juga mempunyai sebuah wadah untuk berkomunikasi, yakni Ungaran Bus Lovers (UBL). Jumlah anggotanya sudah puluhan orang.
Andri (25), salah satu fans mania asal Jakarta, selasa (13/9) menuturkan, dirinya sudah menikamati hasil karya para pemburu Telolet, karena aksi ini sangat kreatif dapat di lihat kreasinya.
Sangat menikmati suara klakson mobil bus antar kota (telolet), dan komunitas telah tumbuh. Sementara di Jakarta masih kurang komunitas ini, apalagi komunitas daerah lain sudah menjalin keakraban, dalam pertemuan itu, sesama pecinta klakson “telolet” juga bisa saling bertukar informasi dan pengetahuan tentang klakson “telolet” bus.
Kalo di daerah sudah banyak peminat diantaranya anak SD dan SMP. Tapi ada juga yang kelas 3 SMA,” tambah Andri, yang ingin mencoba menggugah telolet di Jalan Tol Jakarta. (Nr)