Tentara Pemikir, Aktivis UGM Langganan Beasiswa Hingga Doktoral

oleh
oleh

Secara umum, dunia militer sering dipahami khalayak hanya dipersiapkan dan dibutuhkan ketika perang saja. Tidak perlu prajurit yang pintar, yang penting loyalitasnya. Benarkah demikian ?

Ternyata tidak !!!, TNI tidak hanya dipersiapkan untuk kebutuhan saat perang mempertahankan negara saja. Ternyata TNI juga sudah lama menyiapkan prajuritnya agar mampu adaptif pada berbagai dimensi pengabdian kepada negara. Diantaranya dengan menyiapkan sumber daya prajuritnya agar memiliki keunggulan dalam strategi maupun pemikiran dalam menyikapi perkembangan teknologi 5.0 yang luar biasa berdampak pada semua sisi kehidupan.

“Sebagai ilustrasi bahwa penerapan teknologi Artificial inteligen pada berbagai bidang termasuk dalam strategi perang modern harus juga bisa kita manfaatkan secara optimum. SDM kita harus dipersiapkan dengan maksimal. Include didalamnya sumber daya manusia (prajurit TNI).

Bisa dibayangkan bila alutsista TNI yang mahal harga dan pemeliharaannya itu menjadi melempem/kalah dalam dog fight karena kekeliruan dalam pemilihan strategi interoperability tempurnya. Bila terjadi demikian pasti sangat disayangkan dan memalukan.

Dalam strategi perang modern, operasi pertempuran dilakukan secara bersama dan memerlukan strategi yang menjamin teelaksananya interoperability pasukan di darat, laut dan udara.

Kemampuan untuk pemahaman secara kompleks sangat dibutuhkan dalam perang modern, dan kemampuan tersebut hanya dapat dimiliki prajurit TNI bila prajurit tersebut disiapkan sejak dini dengan baik dan maksimal, melalui pendidikan militer dan pendidikan umum.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.