Bekasi, sketsindonews – Wakil Walikota Bekasi, H.Ahmad Syaikhu menepati janjinya untuk memberikan hadiah diantaranya satu unit sepeda kepada siswa SMA Negeri 2 Kota Bekasi pada, Rabu (14/09)
Saat nonton bareng Film Sinfoni Satu Tanda beberapa waktu lalu, Wawali Ahmad Syaikhu menggelar sayembara penulisan sinopsis cerita film tersebut bagi pelajar dan kepada tiga pengirim pertama syaikhu menjanjikan hadiah. Nonton bareng saat itu dilangsungkan di XXI Giant Bekasi dan diikuti ratusan siswa SMA 2.
Sebanyak tiga pelajar SMA 2 menjadi tiga pertama yang mengirimkan sinopsis Film Simfoni Satu Tanda ke email Wawali Ahmad Syaikhu. Dan Wawali memberikan hadiah kepada tiga pelajar tersebut secara langsung di ruang guru SMK Negeri 2.
Tiga siswa yang mendapat hadiah tersebut, Kemal Fauzan dari kelas 12 IPS 1 mendapat sepeda lipat, Farel Rizki 12 IPS 2 dan Dea Arsita masing-masing dapat satu buah USB flash disk .
“Ya saya sengaja datang ke SMA 2. Sepeda dan dua buah flask disk kepada tiga siswa yang mengirim email pertama kali sinopsis ke saya,” ungkap Wawali Ahmad Syaikhu kepada awak media
Lanjut dia, kepada Kemal Fauzan, sepeda ini semoga bisa dimanfaatkan untuk berolahraga dan bukan mustahil digunakan juga untuk berangkat ke sekolah.
“Dipakai ya, saya juga biasa bersepeda ke kantor. Membuat kita sehat, bugar dan produktif,” ujarnya
Syaikhu juga sekaligus memotivasi mereka agar terus giat belajar guna meraih cita-cita.
Diketahui, tiga pemenang sayembara ini sudah duduk di kelas 12 yang berarti tidak lama lagi akan menempuh ujian akhir.
Film Inspiratif
Wawali Ahmad Syaikhu sempat mengungkapkan sosok Darsono pemeran utama yang digambarkan dalam Film Somfoni Satu Tanda menjadi inspirasi tersendiri bagi pemerintah dan pelajar untuk memajukan Pendidikan di Kota Bekasi.
Menurutnya, apabila satu orang saja bisa menjadi inspirasi dari ketidakberdayaan hidupnya hingga mampu bangkit dari keterpurukan, maka bukan tidak mungkin pelajar Kota Bekasi saat ini untuk dapat meniru sosok Darsono.
“Darsono kecil ini kan dari keluarga petani yang melarangnya sekolah. Namun dia nggak pantang menyerah untuk membangkitkan pendidikan, persahabatan, cinta, dan cita-cita hingga pada akhirnya mampu mewujudkan sebuah tonggak sejarah di bidang pendidikan, yaitu Universitas Pamulang. Andai Dinas Pendidikan punya inspirasi dan etos kerja seperti ini, saya kira tidak mustahil di Kota Bekasi akan ada universitas besar untuk mengangkat harkat martabat di dunia pendidikan Kota Bekasi,” paparnya. (G/AZ)