Jakarta, sketsindonews – Marak Kasus “Makam Fiktif”, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta validasi makam, setelah kasus ini di bongkar.
Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat Uus Kuswanto di sela kesibukannya, saat di hubungi sketsindonews.com, senin (01/8) mengatakan, terus dilakukan inventarisasi makam dengan cara membongkar kuburan, hingga saat ini telah di ketemukan Makam Fiktif sebanyak 271 kasus, dengan rincian ; 264 kasus di Makam Tegal Alur, Makam Joglo 2 kasus, dan Makam Tegal Alur Kristen 5 kasus.
Dalam kasus tersebut, menurutnya banyak indikasi makam yang sudah di pesan. “Tak ada makamnya tapi retribusi tetap berjalan,” ujarnya.
“Ada makam yang kosong tapi ada bentuk objek kuburanya serta batu nisannya. Semuanya ini sudah kami data kembali,” ungkap Uus.
Uus yang sebelumnya menjabat Kabag Bintal Kesos Jakarta Barat kembali menjelaskan, bahwa sesuai arahan Gubernur Basuki telah dilaksanakan sangsi mutasi, pemindahan, menstaffkan kepada oknum pemakaman.
“Untuk PHL pemakaman kami sekarang ini berjumlah 280 orang di Jakarta Barat dengan ketentuan tenaga honor dengan nilai Rp.3.100.000,- perbulan,” paparnya.
Ia pun menambahkan dari kasus ini sementara masih lakukan validasi makam (stock makam) untuk nantinya kita tahu berapa jumlahnya.
Selanjutnya, dijelaskan lebih jauh bahwa kedepannya sistem pemakaman di Jakarta Barat akan dimulai dengan pemesanan makam ada di PTSP sebagai bentuk pelayanan terpadu.
“Yah itu, hanya bayar makam, di pemakaman nanti warga musibah sudah ada yang gali kuburan, hingga tak ada lagi pungli gali kubur yang harus di bayarkan,” tutup Uus. (Nr)