Mei

oleh
oleh

Cerpen, sketsindonews –

Dia adalah Mei. Gadis kecil berambut pirang karena sengatan matahari siang. Pertama kali melihatnya, mohon maaf aku sedikit jijik mungkin benar-benar jijik hingga aku membuang cilok yang baru saja kubeli dari abang- abang yang biasa nongkrong didepan kompleks. Kalau diingat-ingat hmm…aku lebih merasa jijik pada diriku sendiri kala mengingat kejadian waktu itu. Mei, gadis yang ramah dengan kemampuan komunikasi yang sangat bagus untuk gadis seusianya dengan latar belakang kehidupan yang memilukan. Istilah zaman sekarang “ice breaking”, ya..dia mampu melakukannya dengan baik.

” Selamat siang kakak, ini ciloknya kenapa dibuang? Boleh saya ambil?”

“…….itu kotor jangan”, aku langsung mundur lima langkah mengantisipasi bau tidak sedap yang mulai menguap diudara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.