Jakarta, sketsindonews – Presiden Joko Widodo pada hari rabu (27/7) resmi mengumumkan perombakan Kabinet Kerja (reshuffle) jilid II. Presiden mengatakan bahwa reshuffle dilakukan untuk mempercepat kinerja Kabinet Kerja. Tercatat ada sembilan menteri baru dan empat menteri yang digeser posnya.
“Masalah kemiskinan, kesenjangan antara si kaya dan si miskin, dan kesenjangan antar wilayah, ini masalah yang mendesak penyelesaiannya. Kita harus mempercepat perekonomian, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan,” kata Presiden di halaman belakang Istana Merdeka.
“Saya menyadari tantangan terus berubah dan membutuhkan kecepatan dalam bertindak dan memutuskan. Kita harus bertindak yang langsung dirasakan rakyat dalam jangka pendek dan panjang,” lanjutnya.