“Di Karimun ini terdapat sekitar 254 pulau dan yang berpenghuni sekitar 60 pulau. Kondisi seperti itu dimanfaatkan oleh para bandar memasukkan narkoba ke Karimun. Kami tak tahu dari pulau mana narkoba itu mereka masukkan. Namun, kami akan tetap terus menekan peredaran narkoba di daerah ini,” ungkapnya.
Armaini menyebut, para bandar narkoba tidak pernah berhenti memperluas jaringannya untuk mengedarkan narkoba di Karimun. Mereka terus meracuni fikiran masyarakat dengan menyampaikan informasi tak benar tentang narkoba. Selain itu, mereka juga terus memperbarui modus penyelundupan narkoba ke Karimun.
“Para bandar juga selalu membuat modus baru untuk memasukkan narkoba dari ke Karimun. Modus terbaru adalah dengan cara menyimpan sabu-sabu di dalam bungkusan nasi Padang. Modus tersebut akhirnya terbongkar juga karena kejelian dari anggota kami untuk membongkar kasus itu,” pungkasnya. (Nhata)