Salah satu lurah di Jakarta Pusat mengakuinya, kami ingin mengajak warga dalam peran sertanya tapi kita sudah tak ada peluru, peluru kita cuma ada dianggaran yang sudah baku.
Sementara Inspektorat DKI dalam kacamatanya hanya bersifat kacamata kuda.
Misalnya saja kita menyediakan perbaikan sarana yang tak ada dianggaran sudah pasti asumsinya dana mana tuh anggaran, kok bisa ada, ujarnya.
Itu akhirnya jadi temuan, pokoknya repot deh, paparnnya.
Dipihak lain sebaiknya pemda DKI selain kebijakan TKD juga sudah harus memikirkan bagaimana dana taktis bagi pamong dalam intensitas yang sangat tinggi, artinya ada peluru yang mereka pegang sebagai motor penggerak.