“Kini sama sekali tak keluar sama sekali, kenapa sih pam jaya diskriminatif, sementara kami selalu bayar air. Ini kan lebih mementingkan pihak Gedung, Kantor, Ruko, dan Hotel yang semuanya berdampak akibat pembangunan gedung fasilitas itu.”
PAM Jaya (PT.Aetra) dalam distribusinya lebih mementingkan pihak swasta, sementara penduduk sekitar airnya tersedot oleh mesin air yang mereka miliki, tambah Ali warga asli Batu Ceper.