“Hingga terlontar suami pasien mengatakan, jangan main main ruangan ini penuh saya akan laporkan kepolisi dan pengacara dengan nada ancaman”.
Kami juga tawarkan berbagai alternatif termasuk untuk melihat ruang Mawar kelas VIP kamar H, dirinya nya pun tak setuju dengan alasan ruang sempit, oksigen berkarat dan bau cat seperti kapal saja, kami minta kamar yang lain saja.
Lanjut Dr. Erniody, di saat yang sama memang ruang Paviliun Mawar tidak ada ruang isolasi untuk penyakit menular sisi lain pihak management sedang ada pengecetan ulang dikamar pasien RS. Husada.
Klimak ini terjadi saat suami pasien lakukan yang tidak pantas dan bicara “Saya bukan masalah uang, kalo uang saya banyak, muka kamu 1 hari juga bisa saya bayar 10 juta, sambil melemparkan uang yang cukup banyak dan kartu kredit dari dalam tas ke muka MOD dan petugas admission.”
Iapun menyampaikan, “kalau RS tidak memperlakukan pasien manusiawi, ruangan jelek, sempit, oksigen berkarat dan bau cat, dengan nada tunggi.
Kami sudah jelaskan (MOD), kepada pasien untuk terus berupaya menjelaskan bahwa layanan Kartu BPJS dengan layanan kelas I sesuai hak BPJS hanya kamar ini, yang lain penuh, terang MOD.
Pihak kami pun terus lakukan pengertian kepada pasien untuk kami tempatkan di lantai 5 dengan biaya senilai 28 juta, karena ini top up pasien harus bayar selisih, tapi suami pasien hanya minta bayar operasi yang hanya 5 juta.