Bukti kasih dinyatakan, “kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (Kol 3: 14) jadi jika belum ada persatuan maka belum ada kasih dan kita tidak akan mampu menyapa atau mendahului memberi hormat.
Betapa banyaknya orang yang menghindar atau pura-pura tidak tahu jika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya dan segereja.
2. Memperhatikan kebutuhan jemaat.
“Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakan dirimu untuk selalu memberi tumpangan!” (ay 13).
Siapa yang dimaksud orang kudus? Jemaat Tuhan, “jemaat Allah di Korintus yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus” (1 Kor 1:2).
Kewajiban kita adalah membantu orang-orang kudus yang di dalam kekurangan. Rasul Paulus berkata, “Marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (Gal 6:10).
Di dalam jemaat mula-mula, “Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan” (Kis 4:34). Sejauh apa kita diminta oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan saudara kita? Tuhan Yesus menyatakan tentang hari penghakiman, “…lapar … haus …asing kamu memberi Aku tumpangan … telanjang … sakit … di dalam penjara…” (Mat 25: 35-36).
Mereka yang memperhatikan kebutuhan tersebut dinyatakan “terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu …” (Mat 25:34). KehendakNya adalah kemurahan hati kita dan ini merupakan bukti kasih yang ada dalam kehidupan, “kasih itu murah hati” (1 Kor 13:4).