Misteri, sketsindonews – Kali ini tim sketsindonews.com mencoba mengangkat sebuah kisah nyata dari seseorang yang kita sebut saja Siti dan pernah melakukan langsung pesugihan.
Satu ketika, Siti yang hidup pas-pasan dengan keluarganya terhimpit masalah hutang piutang. Yang menurut, Siti hal tersebutlah yang membuatnya nekad melakukan pesugihan.
Berkali-kali Siti mencoba melakukan pesugihan, namun belum membuahkan hasil dan itu sangat berbeda dengan rekan-rekannya yang telah berhasil. Hingga akhirnya, Siti dikenalkan kepada seorang guru bernama Muhammad Yusuf oleh kakanya. Akhirnya diwaktu senggang dia pergi bersilaturahmi ke rumah guru tadi.
Siti menceritakan kejadian yang menimpanya, dimana hanya karena masalah ekonomi, ia nekad melakukan pesugihan di Pantai Selatan.
Siti bersama rekan dan orang-orang yang ingin cepat kaya melakukan ritual pesugihan dengan cara ngebleng sehari semalam di pinggir pantai yang dipandu juru kunci pesugihan tersebut.
“Setelah selesai ritualnya, saat tengah malam tiba-tiba ombak besar datang menyapu smua orang yang melakukan ritual tadi tapi hanya saya yang tidak ikut tersapu ombak, karena juru kunci mngatakan jika nanti tersapu ombak dan ikut terbawa ke alam goib, maka ritualnya dinyatakan berhasil dan diterima, berarti ritualnya telah gagal,” cerita Siti.
Di waktu lain Siti juga pernah melakukan pesugihan di Gunung Kawi, tapi wangsit tidak juga datang, dengan kata yang pasrah dia mengatakan, “kabulkanlah hajatku, aku tidak mau hidup terlilit hutang sperti ini, kasihan keluarga dan anak-anak aku, aku rela sebagai gantinya ambillah nyawaku.”
Namun, meski sudah mengatakan hal tersebut, menururnya, dia juga tidak mendapatkan apa-apa. Hanya tangan kosong dan pertanyaan di dalam hati yang mengatakan mungkin saja tuhan masih melindunginya dan mengagalkan segala usaha ritual pesugihan yng dilakukannya.
Merasa iba, akhirnya sang guru kemudian memberikan secarik kertas berisi amalan mendatangkan harta gaib dari kitab Sirrul Jalil karangan Syeh Hasan Asyadzili.
Malamnya dia melakukan ritual persis sperti yang ada dalam catatan tadi, di dalam kamarnya memakai penerangan lampu berwarna kuning sesuai syarat agar khodam mau datang. Ritualnya dimulai sejak jam 8 malam hingga selesai jam 4 subuh.
Setelah selesai semua ritualnya, kemudian datanglah seekor naga besar dihadapannya.
“Apa yang engkau inginkan shingga engkau mmanggilku?,” tanya Naga tersebut.
“Aku ingin harta darimu,” jawab Siti.