Agenda publik apapun yang perlu dipopulerkan, menjadi harga mati, ia harus ada dalam platform Pancasila. Ini simbol dari keberagaman Indonesia yang tetap dilindungi dan diperlakukan secara adil.
Tapi bagaimanakah tepatnya program ekonomi umat yang baik untuk Indonesia yang beragam?
Pentingnya justru ada pada detail program. Pihak swasta, pemerintah, para dan ahli ekonomi harus menyusunnya. Itu bahkan kerja generasional, yang terus disempurnakan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Walau di tingkat gagasan ia jelas, namun ketika diterjemahkan dalam program operasional, program ekonomi umat tentu akan banyak trial and error, serta modifikasi.
Namun yang penting, isu ekonomi umat sudah disuarakan. Politik akan kering dan membosankan jika hanya berebut jabatan: apakah jabatan presiden, wapres, menteri, gubernur, bupati, walikota.
Saatnya, politik harus “kembali ke khittah,”: perbanyak debat gagasan besar. Isu kuatkan ekonomi umat, sejahterahkan rakyat kecil dan budayakan Pancasila menjadi segar karena semakin jarangnya gagasan diperdebatkan dalam politik kita hari hari ini, terang Denny JA