Lampung, sketsindonews – Reformasi telah mati, yang diwariskan tinggal kebebasan semu yang ternyata tidak mampu mengangkat hajat hidup rakyat banyak,” ujar juru bicara Jaringan Aktivis ’98 Lampung, Ricky Tamba, dalam pernyataan sikap di Bandarlampung, beberapa waktu yang lalu kepada Antara.
Ricky menuturkan, 17 tahun reformasi telah melahirkan kebebasan, tetapi gagal menuntaskan agenda perjuangan terpenting menyangkut kesejahteraan rakyat, seperti penyediaan kebutuhan pokok murah maupun pemenuhan pendidikan dan kesehatan dasar bagi seluruh warga negeri ini.
Selain itu, musuh utama perjuangan Gerakan Reformasi 1998 yakni korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), semakin merajalela dan tidak pernah tuntas dalam kasus korupsi di Indonesia.