“Ke parnoan warga kami terus berlanjut sejak ada RS.Darurat Covid – 19 untuk itu pemerintah juga harus membuat ketenangan kepada kami (warga) sekitar dengan antisipasi penyebaran virus dengan pengkondisian penyemprotan secara masif secara berkala,” ujarnya.
“Selama ini kami secara swadaya, swakola telah lakukan partisipasi masyarakat dengan penyemprotan disenfektan dalam lingkungan, ini mungkin tidak maksimal oleh karena tidak skala besar,” urai Kharis.
Sementara Aktivis Lingkungan Joko Sardjono mengakui, kondisi keberadaan satu wilayah dengan rumah Sakit Darurat Corona banyak juga warga jadi parno hingga tidur juga menggunakan masker, karena dikuatirkan penyebaran itu melalui udara hingga dihirup warga.