FK kemudian dirujuk ke Puskesmas Ganding, yang dikemudian direkomendasikan untuk dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar. Di sana, FK ternyata tidak bisa bertahan lama dan akhirnya meninggal dunia.
Tak lama dari kejadian itu, sehari FK meninggal pada Sabtu (11/4), lalu disusul AS pada Minggu (12/4). Perjalanannya sama. AS sebelum dievakuasi ke rumah sakit, ia dirawat di Puskesmas Lenteng. Namun karena kondisinya tidak memungkinkan, akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar.
“Pasca AS dinyatakan meninggal, keluarganya tidak bersedia anaknya dilakukan Visum Et Repertum (Ver). Pihak keluarga menganggap musibah itu sudah atas kehendak Tuhan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan pemeriksaan dan autopsi,” ungkapnya.
(nru/skt)